source: http://www.hdwallpapersinn.com/wp-content/uploads/2014/08/urban-landscape-wallpaper-19.jpg
URBAN LIFE 101
(urban laif wan oh wan)
Di post ini aku akan sharing kepada kalian suka dan duka menjadi urban people. Bagi yang belum tahu tentang urban, urban sendiri itu apa sih?
Uban adalah rambut yang berubah warna menjadi abu-abu kemudian putih. -Wikipedia
EH SALAH! Itu mah uban hahahaha! Lol~ Don't take it too serious :p
Urban adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.
Kawasan perkotaan yang besar dengan jumlah penduduk di atas satu juta orang dan berdekatan dengan kota satelit disebut sebagai metropolitan. -Wikipedia
Ribet amat yah bahasanya, intinya urban adalah segala kehidupan yang berhubungan dengan kota besar/metropolitan - bahasa kerennya itu "city life", Baik dalam bisnis, rumah tangga, dan kehidupan, semuanya tentang kota besar deh!
Jadi, ceritanya, aku pernah bekerja di kantor di Jakarta Pusat. Semua sudah tahu lah yah bagaimana kondisi Jakarta Pusat? Everything is all about busy people. Dimana gengsi, tender besar, perputaran duit, dan harga diri dipertaruhkan. Yes, I call myself an urban people now.
Big buildings, skyscrapers, high end districts, semua ada di sekeliling sini. Aku bekerja di sebuah agency yang kebetulan letaknya di lokasi urban ini dan pengalaman ini kurasa baik untuk dibagikan ke kalian semua. Untuk yang belum pernah kenal sama aku, mari kita luruskan dulu sebelumnya. I am just an ordinary girl who loves art and for more than 20 years of my life were being spent with it - YES benar! Kalau kalian menebak aku adalah anak seniman, bisa dikatakan seperti itu. I love freedom, nature, animals, fine arts, travelling, pokoknya apapun yang berhubungan dengan itu. So this is my very first time being an urban people.
Kita mulai dari hal positif dulu yah, guys.
POSITIVE SIDE OF URBAN LIFE - SISI BAIK URBAN:
1. It feels so COOL to work inside a skyscrapers!
Keren aja kan gitu kalau ditanya orang-orang atau saudara nih (biasanya pas kumpul keluarga). "Kerja dimana sekarang?" "Kantornya dimana?" Dengan bangganya kamu bisa menjawab "Di Sudirman" atau "Di Kuningan", pokoknya dengan nama bangunan yang belakangnya dikasih "tower" atau "plaza" atau "building" deh, itu keren loh! Gak semua orang bisa masuk bangunan keren ini dan berotasi bersama didalamnya. Apalagi jaraknya gak dekat dengan rata-rata tempat tinggal karyawan biasa. Soalnya biasa yang tinggal di deket daerah ini adalah orang level A+ yang mungkin jabatannya sudah tinggi. And yeah, it feels cool.
2. Everything you need is provided.
Mau makanan apa aja ada, soalnya deket sama mall~ Lol~ Mau belanja bulanan juga tersedia, karena deket mall. Ada tempat nongkrong dari yang paling murah sampai mahal. Siang-siang lapar tinggal beli makanan di dalam kantor yang juga ada banyak toko roti/kue/cemilan. Mau obat? Ada apotik juga. Mau ambil duit? ATM dimana-mana! Semua terpenuhi deh~
3. You can be pretty and stylish maximal everyday.
Aduh, setiap hari mau dandan semenor kaya bridal juga gak akan ada yang protes! Mau secantik bidadari setiap hari juga gak masalah. Pakai rok mini? Hajar. Pakai makeup tebal? Hajar. Pakai push up bra? Hajar. Pakai rambut sanggulan? Hajar! Pakai heels 1 meter? Ehmmm, jatuh kali ya bu! Hahaha! Intinya mau bergaya semaksimal mungkin itu sangat diperbolehkan. Justru kalau gembel-gembel (jeans bolong-bolong, sendal jepit, rambut gimbal berminyak gak keramas 1 bulan, kaos gombrong), itu yang akan dianggap aneh loh!!
4. Gorgeous people arounds.
Sejauh mata memandang, selalu terlihat orang keren dengan penampilan maksimal dan senyum mengembang. Entah itu hanya topeng, gak ada yang peduli, yang penting enak dilihat mata. Ini secara tidak langsung membawa hawa positif loh ke dalam diri kita. Siapa tau juga yang kita temui itu adalah CEO dari perusahaan apa kan, we will never know.
5. Heterogeneity environment.
Nah bahasanya berat kan, lol~ Jadi intinya, disini kamu akan menemukan banyak sekali ragam manusia. Dari yang paling nyebelin seperti titisan iblis, sampai anak malaikat Gabriel. Dari yang paling cuek sampai paling kepo. Dari yang paling lelet ngalahin siput, sampai yang suka buru-buru. Dari yang pendiam nyaris bisu, sampai yang bawel kaya emak-emak. Bermacam ras, suku, budaya, bahasa, kebiasaan, perspektif, cerita, semua akan komplit disini, dan kita harus bisa beradaptasi dengan itu. Agak sulit emang, apalagi untuk orang kaya aku yang moody dan malas berbasa-basi...
6. Connections, chances, challenges, and carrier.
Itu 4C ala Gita Lesmana! Hahaha! Tapi bener, Di urban life ini, kamu akan banyak bertemu dengan 4C diatas. Koneksi, kesempatan, tantangan, dan karir. Kalau memang kalian suka dengan dunia ini, kalian harus mampu berkompetisi dengan sehat, dan ketika ada kesempatan datang, maka saatnya kamu akan bersinar dengan karir yang gemilang (tentunya dengan bantuan orang-orang besar disekitar kita)! *heroic music*
But this is just not like what I wanted...
Okeh! Itu sisi baik yang patut disyukuri dalam menjadi urban people! Tapi semua hal punya sisi baik dan buruk. Beberapa sisi buruk urban life menurut aku:
NEGATIVE SIDE OF URBAN LIFE - SISI BURUK URBAN:
1. Lift adventure everyday!
Ini adalah istilah yang aku ciptakan sendiri yaitu "petualangan lift"! Di tempatku bekerja, ada 48 lantai totalnya dan dibagi-bagi liftnya. Enam lift untuk lantai 1-28, dan sisanya aku gak hapal. Aku sendiri kerja di lantai 22, terbilang cukup tinggi, especially in my section. Awal-awal aku masuk kantor jujur sempet mabok lift, lift-lag! Gimana engga? Setiap hari naik turun lift tapi gak langsung ke lantai aku, musti ikut sama rombongan dan nyaris berhenti 6-8 kali. Mau naik/turun satu lantai aja musti naik lift, karena tangga darurat letaknya sangat misterius.
2. Mon-fri, 9-6.
This is what we call 'routine'. Gak tahu ya ini sisi baik apa buruk, mungkin akan berbeda buat setiap orang. Tapi bagi aku ini gak bagus, karena aku sangat tidak suka rutinitas, aku adalah pecinta kebebasan. Urban life sangat didominasi oleh sistem. Kamu gak boleh telat ke kantor atau akan ada sanksi, gak boleh tidak masuk sering-sering, dsb. Peraturan itu bagus kok, jadi tertib, but it's not my thing. Jadi menurutku, this system kills, for me.
Dari sini juga lah lahir TGIF - Thanks God it's Friday. Karena memang kalau hari Jumat, aroma libur weekend sangat berasa, dan kerja jadi lebih semangat.
3. Money gone too fast
Karena terletak dekat distrik keren, mall, dan lainnya, godaan untuk jajan dan belanja itu sangat besar sekali. Aku sendiri sudah menjatahi uang jajan yang disisihkan dari pendapatan perbulannya, dan itu kadang aku langgar sendiri karena godaan tersebut *nangis*.
Memang pendapatan lebih besar, tapi sepertinya pengeluaranku juga berimbang :\
4. Stalker and backstabber hidden
Puji Tuhan Yesus sampai saat ini aku tidak pernah ditusuk rekan kerja secara transparan. Tapi teman-temanku banyak sekali yang bercerita tentang ini. Di urban work life kamu akan banyak menemukan orang yang haus jabatan dan pintar menjilat. Banyak yang terlihat baik tapi sebenarnya menusuk dari belakang. It's reality.
5. Far destination for far future
Ini yang jadi godaan juga sih buat aku, karena aku malas jalan jauh (hahahaa), jadi sering naik ojek ke kantor, which is sangat boros sekali jadinya. Padahal dengan kereta bisa cuma dua ribu rupiah. Teman-teman di kantor juga rumahnya jauh-jauh, dan mereka harus naik kendaraan umum, secara daerah elit ini ada sistem '3 in 1', lagian parkir mobil di kantor biayanya besar, belum lagi bensinnya kalau macet. Thanks God, thanks government, sudah menyediakan fasilitas yang baik. Ada transjakarta, kereta komuter, bagi kamu yang ngeri atau gak boleh naik bus umum.
6. Computer vs eye
Sebagian besar pasti akan terus menatap komputer untuk waktu yang sangat lama. Mataku silindernya tambah sejak kerja kantor. Lol~
Yah, kesimpulannya sih semua akan kembali ke diri kita masing-masing. Jika semua hal negatif bisa diatasi dengan baik, aku rasa gak akan salah loh menjadi urban people! It's one good thing in your life. Hanya saja sepertinya kehidupan ini bukan milikku. Jadinya aku uring-uringan terus. I've been trying so hard, but my path show me the real destination :D
Aku ada advice nih, saran singkat, buat dede-dede atau kakak-kakak yang baru memutuskan untuk menjadi urban people. Semoga pengalaman singkatku ini bisa membantu yah.
TIPS SURVIVE DALAM MENJADI URBAN PEOPLE:
1. Work hard play hard
Mungkin akan bekerja keras, berjuang melawan badai biar gak telat sampai kantor, tapi apa yang kamu perjuangkan itu gak akan sia-sia, karena kerjaan kamu akan dihargai dengan salary yang baik. Memang sih tergantung company nya, tapi mustahil company yang sudah hidup di kota besar akan membayar kamu rendah :)
2. Be fashionista!
Saatnya kamu belanja pakaian kerja yang kece dan bergaya lah sebaik mungkin di kantor.
3. Quick to learn, hard to anger
Intinya manage emosi dan pengendalian diri penting banget. Kalau dikasih tugas yang belum pernah dilakukan, gak apa-apa, coba aja, belajar dulu.
4. Be thankful
Urban life sangat complicated. Masalah emang banyak banget terjadi, but be thankful because not everyone can be more lucky than you. Everybody struggles :)
5. Not everyone can be more than an acquaintance
Tidak semua orang yang kamu kenal bisa menjadi teman. Itu menyakitkan sih, aku juga orang yang suka bergaul. Tapi kenyataan nya tidak semua bisa dan mau beteman dengan kita. It's okay, don't be sad atau minder. Dan yang terpenting, stay confidence and be better everyday.
6. Beware of who you trust
Di kantor, punya teman baik yang bisa jadi sahabat seumur hidup sampai maut memisahkan itu sangat sulit. Ada yang baik tapi ternyata tusuk dari belakang. Ada yang dari pacaran akhirnya harus musuhan pula. Hati-hati berteman di dalam dunia urban. Tidak boleh curiga tapi harus waspada!
7. Enjoy your life!
Hidup itu singkat. Kerjaan di kantor gak akan ada habisnya kalau dipikirin terus. Kerjakan bagianmu sebaik mungkin, sisanya sempatkan waktu untuk quality time bersama orang-orang yang terkasih, jaga dirimu sebaik mungkin, jangan sampai badanmu jadi korban keganasan urban life. Kerja itu untuk hidup, bukan hidup untuk kerja :)
Yap, maaf kepanjangan yah? Hehehe. Just sharing aja, sorry kalau ada kata-kata yang kurang berkenan. Semoga kita semua bisa menjadi versi yang terbaik dari diri kita sendiri setiap harinya. Keep following your passion. Ada juga orang yang tidak bisa hidup di dalam urban life - AKU - hahhaah, it's okay, awalnya aku juga depresi dan sedih padahal aku sudah mencoba sebaik mungkin, but everyone has their own path. Bukan berarti gak kerja di kantor besar jadi gak sukses kan? ^^
Well, it's my point of view.
Ini adalah istilah yang aku ciptakan sendiri yaitu "petualangan lift"! Di tempatku bekerja, ada 48 lantai totalnya dan dibagi-bagi liftnya. Enam lift untuk lantai 1-28, dan sisanya aku gak hapal. Aku sendiri kerja di lantai 22, terbilang cukup tinggi, especially in my section. Awal-awal aku masuk kantor jujur sempet mabok lift, lift-lag! Gimana engga? Setiap hari naik turun lift tapi gak langsung ke lantai aku, musti ikut sama rombongan dan nyaris berhenti 6-8 kali. Mau naik/turun satu lantai aja musti naik lift, karena tangga darurat letaknya sangat misterius.
2. Mon-fri, 9-6.
This is what we call 'routine'. Gak tahu ya ini sisi baik apa buruk, mungkin akan berbeda buat setiap orang. Tapi bagi aku ini gak bagus, karena aku sangat tidak suka rutinitas, aku adalah pecinta kebebasan. Urban life sangat didominasi oleh sistem. Kamu gak boleh telat ke kantor atau akan ada sanksi, gak boleh tidak masuk sering-sering, dsb. Peraturan itu bagus kok, jadi tertib, but it's not my thing. Jadi menurutku, this system kills, for me.
Dari sini juga lah lahir TGIF - Thanks God it's Friday. Karena memang kalau hari Jumat, aroma libur weekend sangat berasa, dan kerja jadi lebih semangat.
3. Money gone too fast
Karena terletak dekat distrik keren, mall, dan lainnya, godaan untuk jajan dan belanja itu sangat besar sekali. Aku sendiri sudah menjatahi uang jajan yang disisihkan dari pendapatan perbulannya, dan itu kadang aku langgar sendiri karena godaan tersebut *nangis*.
Memang pendapatan lebih besar, tapi sepertinya pengeluaranku juga berimbang :\
4. Stalker and backstabber hidden
Puji Tuhan Yesus sampai saat ini aku tidak pernah ditusuk rekan kerja secara transparan. Tapi teman-temanku banyak sekali yang bercerita tentang ini. Di urban work life kamu akan banyak menemukan orang yang haus jabatan dan pintar menjilat. Banyak yang terlihat baik tapi sebenarnya menusuk dari belakang. It's reality.
5. Far destination for far future
Ini yang jadi godaan juga sih buat aku, karena aku malas jalan jauh (hahahaa), jadi sering naik ojek ke kantor, which is sangat boros sekali jadinya. Padahal dengan kereta bisa cuma dua ribu rupiah. Teman-teman di kantor juga rumahnya jauh-jauh, dan mereka harus naik kendaraan umum, secara daerah elit ini ada sistem '3 in 1', lagian parkir mobil di kantor biayanya besar, belum lagi bensinnya kalau macet. Thanks God, thanks government, sudah menyediakan fasilitas yang baik. Ada transjakarta, kereta komuter, bagi kamu yang ngeri atau gak boleh naik bus umum.
6. Computer vs eye
Sebagian besar pasti akan terus menatap komputer untuk waktu yang sangat lama. Mataku silindernya tambah sejak kerja kantor. Lol~
Yah, kesimpulannya sih semua akan kembali ke diri kita masing-masing. Jika semua hal negatif bisa diatasi dengan baik, aku rasa gak akan salah loh menjadi urban people! It's one good thing in your life. Hanya saja sepertinya kehidupan ini bukan milikku. Jadinya aku uring-uringan terus. I've been trying so hard, but my path show me the real destination :D
Aku ada advice nih, saran singkat, buat dede-dede atau kakak-kakak yang baru memutuskan untuk menjadi urban people. Semoga pengalaman singkatku ini bisa membantu yah.
TIPS SURVIVE DALAM MENJADI URBAN PEOPLE:
1. Work hard play hard
Mungkin akan bekerja keras, berjuang melawan badai biar gak telat sampai kantor, tapi apa yang kamu perjuangkan itu gak akan sia-sia, karena kerjaan kamu akan dihargai dengan salary yang baik. Memang sih tergantung company nya, tapi mustahil company yang sudah hidup di kota besar akan membayar kamu rendah :)
2. Be fashionista!
Saatnya kamu belanja pakaian kerja yang kece dan bergaya lah sebaik mungkin di kantor.
3. Quick to learn, hard to anger
Intinya manage emosi dan pengendalian diri penting banget. Kalau dikasih tugas yang belum pernah dilakukan, gak apa-apa, coba aja, belajar dulu.
4. Be thankful
Urban life sangat complicated. Masalah emang banyak banget terjadi, but be thankful because not everyone can be more lucky than you. Everybody struggles :)
5. Not everyone can be more than an acquaintance
Tidak semua orang yang kamu kenal bisa menjadi teman. Itu menyakitkan sih, aku juga orang yang suka bergaul. Tapi kenyataan nya tidak semua bisa dan mau beteman dengan kita. It's okay, don't be sad atau minder. Dan yang terpenting, stay confidence and be better everyday.
6. Beware of who you trust
Di kantor, punya teman baik yang bisa jadi sahabat seumur hidup sampai maut memisahkan itu sangat sulit. Ada yang baik tapi ternyata tusuk dari belakang. Ada yang dari pacaran akhirnya harus musuhan pula. Hati-hati berteman di dalam dunia urban. Tidak boleh curiga tapi harus waspada!
7. Enjoy your life!
Hidup itu singkat. Kerjaan di kantor gak akan ada habisnya kalau dipikirin terus. Kerjakan bagianmu sebaik mungkin, sisanya sempatkan waktu untuk quality time bersama orang-orang yang terkasih, jaga dirimu sebaik mungkin, jangan sampai badanmu jadi korban keganasan urban life. Kerja itu untuk hidup, bukan hidup untuk kerja :)
Yap, maaf kepanjangan yah? Hehehe. Just sharing aja, sorry kalau ada kata-kata yang kurang berkenan. Semoga kita semua bisa menjadi versi yang terbaik dari diri kita sendiri setiap harinya. Keep following your passion. Ada juga orang yang tidak bisa hidup di dalam urban life - AKU - hahhaah, it's okay, awalnya aku juga depresi dan sedih padahal aku sudah mencoba sebaik mungkin, but everyone has their own path. Bukan berarti gak kerja di kantor besar jadi gak sukses kan? ^^
source: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAzAMAuzHmw6FwnL045Ze0NiifJ8SmpOB3TvHpZhj2D_VYJFqxd2QHHCFa2ZwkQBtcLsFtg8p6sb2cBxOCvJTcrPfgTZV9ubO7JfN4yQpTdJJ1VBerXJtHIbeSbfU5Ql5ffjLNOlC4qVU/s1600/galaxy_universe-normal.jpg
That is universe, our home. I am not gonna spent my little only one life inside super big gigantic home just to clean up the papers data everyday :)
Di sela-sela nyambi skripsi buka dashboard ketemu postingan ini, sepertinya urban life itu cool and everyone's dream tapi bikin struggle juga ya ce. Mungkin tergantung mimpinya, tergantung personality juga yang bisa survive di situ.
ReplyDeleteTapi setuju ce "Bukan berarti gak kerja di kantor besar jadi gak sukses" soalnya setiap orang punya keahlian, minat, passion, dan rejeki masing-masing.
Thanks for posting this! Semangat ce gitaaaa!
iya dev, sekedar sharing aja sih sebagai orang yg pernah sebentar jadi urban people, hehehe. smoga bisa jadi menginspirasi. bener tuh kata2 kamu hehehe,,thanks dev, semangat juga skripsi nya :D
DeleteWell, it is hard to be urban people. So tiring.
ReplyDeleteI hope I can be non-urban person in the future. Just gotta prepare myself for that. haha.
Cheers,
Dreamy Princess
yeaa you right... best wishes for you ^^
Delete